Saya bukan
siapa-siapa…dan sepertinya saya cukup senang untuk jadi ‘Bukan Siapa-Siapa”,
saya bebas bergerak ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan tanpa embel-embel “oh itukan si anu yang kemaren nganu sama si
itu, pantesan…wong Itu-nya aja begitu” dan yang pastinya saya tidak harus
berurusan dengan Eyang Subur (berikut “drama-drama” yang mengikutinya) Hidup saya tanpa itu juga sudah penuh drama kok! Tapi ternyata bukan
siapa-siapa pun tidak pernah lepas dari “Pertanyaan”
Saya suka
ngomong, kalo sudah ngomong saya suka lupa berhenti…tanya aja Galuh, teman
sebelah kursi saya! Dan saya selalu melakukan pembelaan “gw kayak gini cuma di kalo di kantor aja kok…di rumah kan ngomongnya cuma
ama anjing-anjing” *Balada Istri Bersuami Pekerja Keras!” Sampai dimana
tadi? Oh ya saya suka ngomong, tapii bukan ngomongin orang. Entah kenapa kalo
yang itu saya kurang hobi, kata orang-orang sih “Gossip is relatively innocent until someone gets hurt”
Mungkin karena saya gak pernah mau pusing
dengan urusan orang! Sama hal-nya saya juga gak mau orang pusing dengan urusan
saya. Saya akan sharing apa yang saya
rasa “pingin” di share, selebihnya
biarkan itu jadi urusan saya dan saya.
Saya anaknya
lumayan suka sharing kok maka terciptalah blog ini. Kalau saya gak share berarti saya mau itu jadi privasi.
Jadi maaf kalau saya terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan “Udah nikah berapa taun? Oh belum punya anak
ya? Kapan ? ayo doong…udah umur loh..mau kapan lagi?” Yang menggangu bukan “taun-nya” tapi
pertanyaan-pertanyaan sesudahnya….
Pertanyaan-pertanyaan
yang berujung tohokan!…Sama menohoknya seperti pertanyaan seorang model yang
saya foto kemarin “Are you pregnant?”
(ngeliat perut saya yang sedikit membuncit) *denial* saya tau dia tidak
bermaksud menohok saya, pertanyaannya relatively
innocent so it won’t hurt.
Cuma mengganggu,
sama mengganggunya seperti tag-tag jualan elektronik di Facebook, kecil ganggu
tapi tidak menyakitkan. Bedanya pertanyaan-pertanyaan ibu-ibu di atas itu
menyakitkan! Like, Hey! You know my name,
not my story…You’ve heard what I’ve done, not what I’ve been through….
Saya cuma bertanya
dalam hati, sampai kapan sih budaya “Kepingin Tau Banget/Kepingin Tau Aja” mau
dipertahankan? Sampai kapan pertanyaan-pertanyaan insensitive mau “dimuntahkan?” Well,
I’ll try to have babies, how bout you try to have some sense?
Saya bukan
artis ternama seperti Adi Bing Slamet (sekarang) but I still need my privacy…(Kecuali Anda wartawan berita) biarkan
What, When, Where, Who, Why dan How itu jadi arahan untuk menulis berita keras
(read: Hard news) sisanya biarkan urusan yang menyangkut rumah tangga saya,
menjadi urusan saya dan suami saya.
Karena saya
tau, pertanyaan yang awalnya berdasar pada “karena peduli” akan berakhir di
meja gossip ibu-ibu, seperti lini kicau yang saya baca tadi pagi “If gossip were food, many people will be
overweight!”
“ Just
because I laugh a lot, doesn’t mean my life is easy
Just
because I have smile everyday on my Facebook, doesn't mean that something
is
not bothering me
I choose to move on…and you should too…”
No comments:
Post a Comment